The Laspadha, laskar ipa dua laskar menuju kesuksesan


pejuang itu aku.

tak pernah tahu, sesungguhnya manusia itu hanya bisa merencanakan segala sesuatu yang di inginkan, bukan sekedar here and now  menurut gestalt, dan bukan lagi sebuah realita menurut glasser, tetapi bahwa hidup itu perlu rancangan berupa target yang sistematis dan rencana hidup yang dinamis. kita tak bisa pungkiri memang bahwa masa lalu itu sudah berlalu dan masa depan adalah sebuah ilusi, tetapi masa lalu dapat dijadikan inspirasi dan masa depan di jadikan target gapaian prestasi.

aku tak akan diam dan diam, walaupun saat ini aku orang biasa tapi aku harus bergerak, bagaikan roga yang selalu menggelinding di tanah yang landai. dan aku juga bukan sebongkah es yang mudah mencair ketika terkena cahaya  mentari. tapi aku adalah aku, aku adalah aku dan aku adalah aku yang selalu hidup dari apa yang aku pelajari, bukan hidup yang selalu menginginkan hasil dari apa yang aku inginkan, tetapi bagaimana cara aku mampu menghasilkan hasil itu.

ketika sebuah pertanyaan berusaha menjebakku di dalam sebuah lubang, siapa musuh terbesarmu? musuh terbesarku adalah diriku sendiri, MENGAPA aku akan kalah ketika aku tidak mampu mengontrol diriku sendiri, aku akan kalah ketika aku hanya diam berhalusinasi, dan aku akan kalah ketika aku hanya menuruti keinginan orang lain yang membuat aku jatuh. TERUS aku harus bagaimana? aku hidup bukan untuk diam, aku hidup bukan hanya untuk makan, dan aku hidup bukan menjadi orang yang hanya bersantai dalam kenyamanan TAPI aku hidup untuk menaklukan sebuah tantangan siapa tantangan itu ? DIRIKU SENDIRI.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »