kesulitan dan hambatan dalam supervisi




KESULITAN ATAU HAMBATAN
DALAM EVALUASI LAYANAN BK

       Menurut W.S Winkel  “Evaluasi program bimbingan adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri, khususnya seluruh kegiatan dalam rangka program bimbingan yang dikelola oleh staf bimbingan”. Selanjutnya menurut Tantawy, “Evaluasi pelaksanaan bimbingan merupakan kegiatan menilai keberhasilan layanan dalam bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir”.  Untuk menilai suatu keberhasilan maka diperlukan evaluasi program. Menurut Myrick dalam Aip Badrujaman, bahwa lima alasan yang menjadi faktor penghambat guru pembimbing tidak melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling.
alasan guru bimbingan dan konseling tidak melakukan evaluasi meliputi: 
1.      Guru bimbingan dan konseling tidak memiliki cukup waktu melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling.
2.      Guru bimbingan dan konseling kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling.
3.      Adanya ketakutan guru bimbingan dan konseling terhadap akuntabilitas.
4.       Guru bimbingan dan konseling tidak merasa bermasalah kalau tidak melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling.
5.      Guru bimbingan dan konseling berpersepsi bahwa hasil evaluasi program sulit diukur.
Di samping itu W.S. Winkel dan Sri Hastuti mengemukakan beberapa hambatan yang mengakibatkan evaluasi program bimbingan dan konseling kurang terlaksana yaitu: 
1.      Guru bimbingan dan konseling kurang mempunyai waktu untuk melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling.
2.      Guru bimbingan dan konseling menganggap dirinya kurang berkompeten untuk melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling. 
3.      Perubahan prilaku yang terjadi sulit untuk diukur dengan menggunakan alat yang tersedia sampai sekarang.
4.      Dana yang dialokasikan hanya cukup untuk melakukan kegiatan bimbingan sedangkan evaluasi membutuhkan biaya sendiri. 
5.      Data untuk melakukan evaluasi tidak lengkap.
6.      Guru bimbingan dan konseling sulit menentukan  kriteria dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling.
7.      Guru bimbingan dan konseling menganggap dirinya orang lapangan bukan ahli riset.

Menurut Farid Mashudi (2015), yaitu sebagai berikut :
1.      Pelaksaanaan bimbingan disekolah tidak mempunyai waktu yang cukup memadai untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program BK (bimbingan konseling).
2.      Pelaksana bimbingan dan konseling memiliki latar belakang Pendidikan yang bervariasi, baik ditinjau dari segi jenjang maupun program, sehingga kemampuanya dalam mengevaluasi pelaksanaan program BK pun sangat bervariasi, termasuk dalam menyusun, membakukan dan mengembangkan instrumen evaluasi.
3.      Belum tersedianya alat-alat atau instrument evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling disekolah yang valid, reliable dan objektif.
4.      Belum diselenggarakanya penataran, Pendidikan atau pelatihan khusus yang berkaitan tentang evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada umumnya, penyususnan dan pengembangan instrument evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
5.      Penyelenggara evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang. Oleh karena itu untuk mulai mengadakan evaluasi diperlukan biaya yang cukup mahal dan banyak.
6.      Belum adanya guru, konselor atau instrumen BK yang ahli dalam bidang evaluasi pelaksanaan program BK disekolah. Sampai saat ini, kebanyakan ahli yang terlibat dalam bidang ini adalah dari guru, konselor, konselor yang sudah tentu konsep kerjanya dan tidak berorientasi pada kepentingan sekolah.
7.      Sampai saat ini, belum ada perumusan kriteria keberhasilan evaluasi pelaksanaan bimbingan yang tegas dan baku.
Menurut Pak Sukardi (2008) sebagai berikut:
1.      Penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan konseling membutuhkan banyak waktu dan biaya
2.      Belum adanya guru inti atau instruktur bimbingan dan konseling yang ahli dalam bidang evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah
3.      Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah belum tegas dan baku sampai saat ini
Kesimpulan
Pekerjaan evaluasi bukan merupakan suatu persoalan yang mudah. Oleh karena itu, perlu adanya tenaga ahli yang betul-betul memahami konsep tentang evaluasi program bimbingan dan konseling sehingga akan tercipta sebuah program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

Upaya-Upaya Penanggulan Masalah Dalam Pelaksanaan Evaluasi
Program Bimbingan dan Konseling

Menurut Mitchell (dalam Sukardi, 2003), sebagai berikut:
Ø  Memberikan tindak lanjut “singkat dan segera” misalnya berupa pemberian penguatan (reinforcement) dan penugasan kecil (siswa diminta melakukan sesuatu yang berguna bagi dirinya)
Ø  Menempatkan atau  mengikutsertakan siswa yang bersangutan dalam jenis layanan tertentu (misalnya dalam layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok)
Ø  Membentuk program satuan layanan atau pendukung yang baru, sebagai kelanjutan atau pelengkap dari layanan sebelumnya
Ø  Guru pembimbing atau konselor harus tanggap dalam merespon masalah yang terjadi pada peserta didiknya




Sedangkan berdasarkan “Materi Bimbingan Teknis Pengembangan Karir Guru BK DIKMEN” oleh KEMENDIKBUD 2012

Sikap yang Perlu Dimiliki Guru Bk Dalam Melaksanakan Evaluasi
  Memahami bahwa dalam pelaksanaan suatu program dimungkinkan akan ada kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan belum tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan.
  Memiliki keinginan dan kebutuhan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik.
  Memankani kekurangan sebagai bagian dari proses untuk mengembangkan diri.
  Menerima masukan dan kritikan dari pihak lain baik pimpinan, kolega (guru mata pelajaran), personil lain disekolah serta pihak orang tua maupun siswa.
  Membuka pikiran untuk belajar dari kegagalan yang dialami.
  Berusaha untuk memaknai masukan sebagai kesempatan meningkatkan diri.
  Membandingakan apa yang sudah dilakukan dengan hasil yang diperoleh.
  Menyediakan diri untuk berdialog dengan pihak-pihak yang memberikan penilaian.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar