Konseling keagamaan
Hadist
Rasulullah bersabda : setiap
orang dilahirkan ibunya dalam keadaan fitrah, setelah itu ayah ibunyalah yang
menjadikannya yahudi,nasrani,
atau majusi. Maka kedua orang tuanya itumuslim, maka (anak) akan menjadi
seorang muslim (HR. Muslim)
URAIAN
Pada dasarnya sifat asal manusia adalah baik dan manusia ingin selalu kembali
ke pada kebenaran yang sejati (Allah) salah satu konsep yang menonjol berkenaan
dengan konsep ini adalah fitrah. Fitrah manusia adalah mempercayai dan mengakui
bahwa Allah sebagai Tuhannya. Dorongan ini adalah alamiah (biologis) sifatnya.
Ini ada sebelum manusia di turunkan ke
bumi.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ
ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ
ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا
عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Allah telah mengeluarkan dari sulbi adam
dan keturunannya, generasi demi generasi sebelum mereka di turunkan ke dunia
dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap jiwa mereka dengan firmannya, “ bukankah
aku ini tuhanmu?” jawab mereka : betul (engkau tuhan kami) kami menjadi saksi dan allah menyatakan bahwa ia mengambil
kesaksian terhadap mereka akan kedudukannya sebagai tuhan, agar mereka pada
hari kiamat tidak mengatakan tidak tahu akan hal itu.
Dari sini tampak jelas bahwa dalam diri
manusia kesiapan alamiah untuk mengenal
Allah dan mengesakanNya. Jadi pengakuan terhadap kedudukan Allah sebagai tuhan
tertanam kuat dalam fitrahnya dan telah ada dalam relung jiwanya sejak zaman
azali. (Djamaludin Ancok, 2001: 160)
Uraian di atas munasabah dengan
kandungan hadis pokok tentang fitrah manusia. Sebenarnya fitrah manusia
disadari atau tidak akan merindukan tuhan sang pencipta dan pelidungNya.
Kebutuhan dasar spiritual sudah merupakan fitrah, dan suara fitrah itu muncul terdengar dan menjerit memanggil tuhannya manakala manuisa di hadapkan dengan
malapetaka, kesulitan hidup atau sakit. Dalam kondis yang demikian manusia selalu patuh, tunduk, tawakal dan
tidak ingkar kepadaNya. Namun ketika tuhan memberikan kenikmatan sering kali
manusia sering lalai oleh karena manusia hendaknya tetap berada pada agama yang lurus, yaitu islam, agar
terpenuhi kebutuhan dasar spiritualnya, terhindar stress, depresi dan kecemasan
sehingga tidak perlu melarikan diri oada
penggunaan NAPZA yang berakibat buruk
tidak hanya pada dirinya, tetapi juga keluarga, masyarakat,dan pada gilirannya
bangsa secara keseluruhan. ( Dadang Hawari, 1999: 492 )
Imam pada seseorang tidak konstan, tapi
sealalu mengalami perubahan, naik turun, karena iman akan di uji keteguhannya
oleh Allah SWT.
أحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
“ apakah manusia akan menduga
bahwa ereka akan terhindar fitnah (cobaan) karena sudah mengatakan : kami sudah
beriman.” (QS. Al ankabut : 1 )
Aunnur Rahim menerangkan bahwa cobaan
cobaan itulah yang kemudian menimbulkan problem problem keberagaman pada diri
seseorang. Problem problem keberagaman itu bisa dirinci sebagai berikut:
1. Problem tidak beragamaan ( belom beragama)
2. Problem pemilihan agama problem kegoyahan iman
3. Problem karena perbedaan faham dan pandangan
4. Problem mengenai ketidakfahaman mengenai ajaran agama
5. Program pelaksanaan ajaran agama.
Mengingat banyak problem yang bisa di hadapi seseorang dalam kehidupan
keberagamaannya maka jelaslah untuk membantunya mencegah dan atau mengatasi
problem problem keagamaan. ( Aunuur Rahim, 2004:62 )
Seorang konselor agama yang menjumpai
kasus seperti ini, maka pertama-tama ia harus mampu mengetahui prinsip-prinsip
keberagamaan dalam islam yang antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pada dasarnya keyakinan agama itu tidak bisa dipaksakan,
keyakinan agama merupakan hak asasi bagi
setiap orang.
2. Agama adalah hidayah allah kepada manusia yang merindukan
datangnya petunjuk, kepada siapa saja yang di kehendaki olehNya
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ
يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
3.
Bahwa kaum muslimin ada yabg tingkatannya mencapai
derajat ulama, ada juga yang masih sebagai orang awam.
4.
Bahwa imam seseorang itu selalu di ujidalam perjalanan
hidupnya.
5.
Sentral ajaran islam adalah tauhid, yakni menyakini
bahwa allah yang maha esa itulah sang pencipta, pengatur, tempat meminta,
pengasih dan penyayang dan tidak ada sesuatu pun yang menyamainya.
6.
Agama islam agadalah agama yang sangat menghargai akal
sampai dikatakan agama adalah akal. Konsekuensi lainnya terjadi perbedaan
pendapat diantara pemeluknya, terutama perbedaan pendapat para ulama adalah
masalah keagamaan.
7.
Sesungguhnya manusia itu memiliki kodrat sebagai
makhluk yang lemah, suka berputus asa, suka terburu dan terbatas. Tetapi tuhan
menghargai manusia dan iman dan kemurniannya.
8.
Islam adalah agama yang sifat kebenarannya terbuka dan
bisa diuji, bukan rahasia yang di monopoli oleh ulama.
9.
Sikap dasar islam terhadap ahli kitab (yahudi dan
nasrani adalah tidak boleh sepenuhmya mendustakan, tetapi tidak boleh
sepenuhnya membenarkan, melainkan bersikap kritis, kepada al qur’an senantiasa
mengajak ke jalan yang benar.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ
شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Katakanlah
hai ahli kitab marilah (berpegang) pada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak
ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali allah
dan tidak ada sekutukan dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagaian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka kaakanlah kepada
mereka: “ saksikanlah bahwa kami orang orang yang berserah diri kepada Allah” (
mubarok,2000: 132-140)
KESIMPULAN
Fitrah manusia adalah mempercayai dan
mengakui allah SWT sebagai tuhannya. Namun keimanan pada seseorangtidak
konstan, karena iman itu selalu di uji, selalu bertambah atau berkurang sehingga munculnya banyak problem keberagaman pada seseorang yang memerlukan
pelayanan konseling keagamaan untuk
pemecahannya.
EmoticonEmoticon