kisah inspirasi



Sang pendobrak
Michael Joko itulah namanya. Banyak orang memanggilnya Joko tapi tak menjadi masalah baginya. Ia adalah seorang pemuda yang penuh dengan harapan dan sejuta warna dibalik kesulitan yang ia alami. Ia terlahir dari keluarga yang miskin, tetapi di benak hatinya adalah  cita-cita itu wajib di miliki oleh semua orang, baik orang miskin maupun orang kaya, orang yang sehat jasmani maupun orang yang memiliki kekurangan.
Kisah ini di mulai sejak  Joko duduk di  kelas 7 di salah Satu Smp negeri di daerahnya. Dia anak biasa, pintar juga tidak, ganteng juga tidak. Tapi ada satu hal yang kita lihat dari pemuda itu yaitu keinginan untuk mencari ilmu walaupun berada dalam keterbatasan. Tidak ada kta menyerah bagi Joko, akan tetapi ada satu hal yang membuat joko lesu yaitu apabila seketika Joko harus di hadapkan dengan administrasi yang harus Joko lunasi karena ia sadar bahwa ibunya tidak punya uang.
Joko lahir dan di besarkan oleh ibunya, ia tidak pernah merasakan hangatnya akan kasih sayang seorang ayah, “tanpa seorang ayah pun aku pasti bisa” kata Joko. Terkadang datang perasaan yang entah dari mana asalnya, “ kenapa aku harus begini ? disaat orang lain tersenyum bahagia aku sebaliknya, aku hanya bisa menghapus keringat yang bercucuran membasahi badanku, bagaikan teman yang selalu setia menemani setiap langkah perjuanganku, “kata pemuda itu dalam benak hatinya”  kenapa tidak seusia Joko yang seharusnya menikmati dunia untuk bermain, kini ia harus bekerja untuk mendapatkan keping demi keping emas untuk membayar sekolah dan mencukupi kebutuhan hidupnya. Inilah yang hebat dari Joko, dia tak pernah meminta uang kepada ibunya untuk keperluan sekolah karena ia bisa sendiri. Hanya satu hal yang Joko minta yaitu dukungan dan restu ibunya itulah sudah lebih dari cukup.
Setelah lulus nanti, Joko harus berfikir kemana ia akan pergi dan berlabuh untuk mencari tempat persinggahan dan bekal hidupnya nanti. Perasaan bingung, bimbang, dan sedih kini menyelimuti hatinya kenapa tidak, seoarang ibu yang selalu mendukung dari setiap langkah Joko tiba-tiba bilang ke Joko, “nak udah gak usah sekolah lagi ya, kerja saja cari uang untuk ibu” mendengar kata itu Joko langsung termenung bersedih, semangat yang selalu membara kini seakan akan matioleh tetesan embun pagi. Suatu ketika Joko membujuk ibunya agar mengizinkannya agar bisa sekolah lagi, ” karena restu ibukulah yang membuat tuhan merestui perjuanganku dan keberhasilanku. “ kata joko”.
“Bu tolong aku minta restu darimu, aku pingin sekolah lagi, masalah biaya aku berjanji aku akan berusaha sendiri. “kata joko sambil mengeluarkan air matanya, ibunya pun kaget joko yang dikenal ibunya sosok yang kuat kini harus menangis di pangkuan ibunya. Akan tetapi ibunya tidak menjawab beberapa hari kemudian karna tidk ingin melihat anak kesayanganya bersedih Joko pun di izinkan untuk melanjutkan perjuangannya, mendengar kata itu Joko pun langsung sujud dipangkuan ibunya sambil mengucapkan terima kasih.
Setelah ujian  nasional Joko masih belajar dengan giat karna  agar bisa masuk ke sekolah yang ia inginkan dengan jalur yang Joko inginkan pula. Joko masuk lewat jalur tulis apabila joko diterima joko bisa mendapat potongan biaya, itulah yang menjadi alasan Joko mengikuti  jalur ini. Setelah mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati Joko pun pulang dan menunggu pengumuman 3 hari kemudian, “ ALHAMDULILLAH … ya allah terima kasih engkau selalu memberi  jalan di setiap langkah aku” kata Joko setelah melihat pengumuman karena Joko di terima di jalur tersebut.
Beberapa hari kemudian lagi-lagi perasaan ini datang menghampiri, perasaan campur aduk,” kenapa aku harus merasakan seperti ini, merasakan semua kesulitan” kata Joko sambil melamun di bawah pohon.
Joko berfikir keras, bagaimana ia mendapatkan uang untuk melunasi kekurangan biaya sekolahnya.  Joko berfikir  “bagaimana kalau aku pinjam uang ke kakak? Pinjam tidak, pinjam tidak dan akhirnya Joko memutuskan diri untuk meminjam uang kepada kakaknya yang notabene tidak pernah merestui Joko untuk melanjutkan sekolah lagi. Entah kenapa, bagai mimpi di siang bolong kakak Joko meminjami uang utuk membayar administrasi sekolah Joko. Keesokan harinya Joko ke sekolahnya untuk mengansur biayanya. Untuk menutup biaya yang masih kurang Joko bekerja dari pagi sampai sore selama satu bulan, Joko sangat bersemangat sekali, semangatnya bukan lagi seperti api yang membara tapi  bagai semangat seekor semut merah membelah ombak samudra. Semangat yang tidak bisa dikalahkan oleh terik matahari yang membakar tubuhnya.
Kini Joko berhasil bersekolah dengan usaha yang keras, suatu ketika ibu Joko menangis karena mendapat tamparan pedas dari mulut paman Joko, karena membiarkan untuk bersekolah lagi. Tidak hanya ibunya yang di marahi, Joko pun juga menerima semprotan pedas itu, dalam hati Joko bicara“ memang aku anaknya orang melarat, anak sorang janda miskin, tapi aku punya mimpi, punya impian dan punya cita-cita dan aku berhak menggapainya,” dengan peristiwa ini tidak membuat Joko menyerah tapi menjadi dorongan yang kuat buat Joko untuk maju, maju dan terus maju.
Tidak hanya paman yang memarahi Joko dan ibunya tapi masyarakat di desanya juga ikut mencemooh Joko, entah kenapa mereka mencemooh Joko. “ aku berjanji aku akan menjadi orang yang kalian banggakan walaupun saat ini aku jadi bahan cemohan kalian” kata Joko
Di sekolahan joko menjadi seorang aktivis yang member kontribusi banyak untuk organisasinya dan sekolahnya, keluarga Joko pun bangga padanya sebaliknya masyarakat di daerahnya semakin mencemooh  Joko dan keluarganya, “ alah anaknya orang melarat aja sok sok an, paling nanti kalau gak tercapai jadi orang stress, mendengar semua ini Joko tidak marah, bahkan Joko cuek karena sudah terbiasa dengan semua perilakuan masyarakat padanya.
Tiga tahun di lewati  Joko di bangku  menengah atas, Joko pun mulai memikirkan bangku perkuliahan, apa yang di rasakan Joko saat ini seperti tiga tahun yang lalu, bedanya kini Joko mendapat dukungan dari keluarganya,  semua keluarga Joko sepakat untuk tidak membicarakannya diluar,  agar kabar ini tidak tersebar. Walaupun sudah di sembunyikan, berita ini lagi-lagi di dengar oleh masyarakat kalau Joko ingin berkuliah, masyarakat di daerahnya gempar bagaikan hujan badai di langit yang terang. Cemohan dan kritikan pedas keluar dari mulut mereka. Joko pun bingung, tentang  apa yang terjadi dengan masyarakat di desanya?  Joko berfikir bahwa menurut mereka orang yang boleh sekolah adalah orang yang berlatarbelakang orang kaya, dan Joko pun membiarkanya karena kalau Joko menuruti keinginan masyarakatnya Joko tidak akan pernah maju.
Walaupun banyak kritikan menghampiri Joko, Joko tidak pernah berhenti untuk menggapai apa yang ia inginkan yaitu kuliah. Banyak jalur pendaftaran yang Joko ikuti seperti spanptkin,sbmptn,umptkin dan spmu. Kegagalan Joko masuk jalur spanptkin membuat joko harus kembali berjuang di jalur tulis. Joko sebenarnya mendapatkan tawaran untuk mengikuti bimbingan belajar dari BPUN yaitu bimbingan belajar dari mata air, karena Joko sadar ia sudah tidak punya uang sepeser pun, maka Joko tidak mengikutinya. Mengetahui hal tersebut salah satu guru Joko menyuruh Joko untuk mengikuti bimbingan tersebut dan semua biaya akan di tanggungnya hal itu karena rasa empati kepada Joko yang punya keinginan kuat untuk kuliah. Joko pun senang, karena selalu di mudahkan. Di bimbingan Joko mendapat pelajaran yang luar biasa yaitu kebersamaan, kekeluargaan dan tolong menolong.
Singkat cerita Joko sudah mengikuti sbmptn dan umpakin, Joko sempat frustasi karena gagal masuk sbmptn ditambah  dengan perkataan kakaknya,” sudah cukup, gak usah kuliah ibu gak butuh ilmu kamu, ibu hanya butuh uang darimu” mendengar kata ini semakin membuat Joko semakin terpukul, untung saja teman-temannya selalu member dukungan di saat Joko terjatuh, ditambah perkataan ibunya, “ nak walaupun kakak-kakak kamu gak mendukung  kamu kuliah, ibu tetap mendukungmu kok, masih ada jalan dan kesempatan nak. Asal kamu mau berusaha”  Joko kini mempersiapkan untuk tes mandiri karena di situ Joko masih punya peluang untuk beasiswa bidikmisi, di satu sisi memang Joko tidak berharap kalau di terima di umptkin karena tidak langsung bisa bidik misi.
Joko pun sudah melakukan tes mandiri di semarang, tapi Joko gagal. Kini Joko bingung “apakah aku mengambil yang di jogya atau tidak” di dalam doanya Joko berdoa, “ Ya Allah apabila di jogya itu riski yang kau berikan padaku, maka berilah jalan untukku  Amin” .ditengah kebingungan, kebimbangan dan kesedihan yang di alami Joko, ibu Joko  menghampiri Joko dan berkata “nak maju terus, maju terus”.
Walaupun ibu Joko mendukung Joko tapi  Joko bingung harus meminjam uang kepada siapa lagi, dan sangat tak terduga paman Joko yang mengharapkan Joko untuk kerja ditempatnya tiba-tiba telfon ibu joko dan menayakan kuliah Joko dan ibunya pun menceritakan semua padanya, sahut pamannya” telfonnya serahkan ke Joko ! jok sekarang kamu pergi ke bank untuk melunasi administrasi kuliahmu uangnya dari paman” Joko sangat bahagia sekali dan mengucapkan terima kasih. Dan akhirnya dengan usaha luar biasa Joko bisa kuliah.
Sekian dan terima kasih


Kata penulis
“ seindah dan sebaik-baiknya rencana kita masih indah rencana allah, dan allah tidak member yang kita inginkan tetapi allah member yang kita butuhkan”

“Keberhasilan dan kesuksesan mu sahabat tidak di tentukan dari hasil yang kamu dapat akan tetapi ditentukan oleh bagaimana cara kamu menggapainya”

Share this

Related Posts

First

1 komentar:

Write komentar
sel
21 Maret 2018 pukul 09.48 delete

Ga typo ga gaul..haha

Cerita ini Seperti kisah salah seorang teman,

Dimanapun cerita yg gua baca, gua selalu kagum sama sosok bundha yg punya ketengan yg sangat mengagumkan. Ketenanganya mampu menenangkan siapa saja.

Kagum juga buat sosok joko yg punya tekat kuat dalam dirinya.

Andrea K. pernah bilang gini "Tidak peduli orang berkata apa yg penting aku tidak menyakiti orang lain. Aku hidup dengan caraku sendiri tanpa menyakiti hati manusia lain. Aku hidup dijalanku meski banyak yg menghina karna aku tidak sempurna".

So selama kamu berbuat baik apa yg musti d khawatirkan, mulut manusia itu ga ada puasnya, contoh nyatanya juga gua..hahahha

Reply
avatar