aplikasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling

aplikasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling


MAKALAH
APLIKASI ILMU TASAWUF DALAM BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Diajukan untuk memenuhi tugas individu
Mata kuliah akhlak dan tasawuf










 
              Di susun oleh
              Nama   : nur wahyudi
              Nim     : 15220057
             Kelas   : BKI B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PROGAM STUDY BIMBINGAN KONSELING ISLAM
2015




Kata pengantar

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita curahkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmatNya sehingga kita semua masih di beri kesempatan dalam meningkatan amal shaleh dan ibadah kepadanya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi agung Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam semoga kita semua bisa mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini saya susun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah akhlak dan tasawuf dengan tema “aplikasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling”. Makalah ini adalah makalah yang berisi tentang pengaplikasian ilmu tasawuf dalam proses bimbingan konseling dalam dir seseorang dalam ha ini adalah seorang klien,
Saya selaku pembuat makalah ini, menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dari para pembaca dan pengajar saya sehingga untuk ke depannya saya lebih bisa menyempurnakan tugas -  tugas yang di amanahkan kepada saya. Saya juga meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan pengetikan makalah ini. Saya berharap smoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan semua orang sehingga pembahasaan kami ini dapat di terapkan dalam kehidupan sehari – hari terutama dalam proses menyucikan diri dan melakukan proses pencarian jati diri.

Yogyakarta, 16Desember 2015


Penyususn,
                                                           



i

DAFTAR ISI
            Kata Pengantar.......................................................................................................                  i
            BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar belakang.................................................................................................                  1
2.      Rumusan maslah..............................................................................................                 1
3.      Tujuan..............................................................................................................                 1
            BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian ilmu tasawuf..................................................................................                   2
2.      pengertian bimbingan konseling .....................................................................      2
3.      bentuk- bentuk perilaku tercela dan penyakit jiwa..........................................                   3
4.      kolaborasi dan aplikasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling islam.....                                   7
            BAB III PENUTUP
1.      Kesumpilan......................................................................................................                 10
2.      Kritik Dan Saran..............................................................................................                  10
3.      Daftar Pustaka..................................................................................................                 10



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Ilmu tasawuf adalah ilmu tentang bagaimana cara menyucikan diri agar bisa mendekatkan diri kepada rabbnya yaitu allah swt..ada berbagai cara untuk mendekatkan diri kepada allah. Selain itu ilmu tasawuf juga dapat dilakukan untuk terapi, untuk melakukan bimbingan dan pengarahan terhadap seseorang yang terganggu jiwanya secara psikis maupun fisik.
Dengan demikian ilmu tasawuf dan bimbingan konseling dapat di kolaborasikan menjadi satu, yaitu bisa saling mendukung dan melengkapi.
Dalam pembahasan ini saya akan sedikit membahas tentang aplikasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konsling islm, saya pengambilan tema ini adalah banyak remaja saat ini yang terganggu dirinya karena kurang bisa menerima perubahan terhadap dirinya dan kurang bisa menggunakan akal  fikiran yang di miliki secara maksimal.
Bimbingan konseling bertujuan mengarahkan dan memberi pencegahan terhadap seseorang atas kendala-kendala yang dirasakan dan di alami, dengan ini penggunaan ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling islam bertujuan untuk mendekatkan manusia kepada allah dan memberi pengenalan seseorang tehadap potensi yang dimiliki dalam diri tiap-tiap individu. Konseling islam sendiri mempunyai fungsi bagaimana melakukan pencegahan dengan konsep islam. Yang salah satunya adalah menggunakan ajaran ilmu tasawuf yaitu ilmu yang mengkaji bagaimana menyucikan diri dengan perbuatan yang di ridhoi oleh allah swt.
Penerapan atau pengaplikasian ilmu tasawuf yang dimaksud adalah perilaku sabar, ikhlas, ridha, dan sebagainya, karena dengan cara inilah seorang akan bisa menerima apa yang dimilikinya yang meliputi perubahan, kepemilikan, sifat dan perilaku dalam bergaul di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

2.      Rumusan masalah
a.       Apa itu ilmu tasawuf?
b.      Apa pengertian bimbingan konseling?
c.       Apa yang termasuk sifat tercela yang ada dalam diri manusia?
d.      Bagaimana kolaborasi antara ilmu tasawuf dengan bimbingan konseling islam?

3.      Tujuan
a.       Memahami pengertian ilmu tasawuf dan bimbingan konseling.
b.      Mengetahui bentuk kolaborasi antara kedua ilmu ini.
c.       Mengetahui produk seseorang yang dihasilkan.
d.      Mengetahui ilmu yang diaplikasikan dalam bimbingan konseling.


1



BAB II
PEMBAHASAN



1.      Pengertian ilmu tasawuf

a. ilmu tasawuf

Dibawah ini merupakan penejalsan tasawuf menurut para tokoh

a.       Ma’ruf al-Kurhi, tasawuf adalah berpegang kepada apa yang hakiki dan menjauhi sifat yang tamak terhadap apa yang ada pada tangan manusia.
b.      Ahmad al-Jariri, tasawuf adalah masuk kedalam akhlak yang tinggi (mulia) dan keluar dari akhlak yang rendah.
c.       Dzu al-Nun al-Mishri, tasawuf adalah usaha untuk mengalahkan segala-segalanya untuk memilih allah, sehingga Allah pun akan memilih orang-orang tersebut.
d.      Abu yazid al bustami, tasawuf adalah sifat yang dikenakan kepada hambanya dengan diawali ucapan dalam lisan dan ditanamkan dalam batin seseorang.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mendekatkan kepada allah dan bagaimana cara untuk menyucikan diri kepada allah agar terhindar dari perilaku tercela.
2.      Pengertian bimbingan konseling islam

a. bimbingan konseling islam
Bimbingan berasal dari kata guidance dan to guid yang berarti mengarahkan, memberi petujuk. sedangkan konseling berasal dari kata conseling yang mempunyai artinya upaya memberi saran, nasehat dan tuntunan  kepada orang lain maupun kelompok.
dari dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan konseling adalah[1] bimbingan yang di berikan kepada orang lain atau kelompok yang berupa pencegahan, pemahaman, pengentasan, dan pengembangan agar seseorang maupun kelompok dapat mengarah sesuai dengan tujuan dengan melalui jalan yang benar pula yaitu sesuai dengan tuntunan agama islam.






2
      b. hubungan antara bimbingan konseling dengan ilmu tasawuf
dari dua kajian ilmu di atas dapat dikolaborasikan antara ilmu tasawuf dan   bimbingan konseling. misal dalam melakukan suatu pencegahan seorang konselor kepada seorang klien, pencegahan tersebut menggunakan ilmu-ilmu tasawuf seperti tawakal, sabar, dan mendekatkan diri kepada allah swt. sehingga dapat menjauhi perbuatan perbuatan syirik, iri dengki, sombong dan lain-lain. dengan harapan seorang
klien dalam menentukan langkah dapat melihat apakah berbuat yang dilakukan termasuk perbuatan baik atau perbuatan syaiton.
selain itu pengaplikasian tasawuf dalam bimbingan konseling di harapkan seorang klien dapat menerima keadaan psikis maupun fisik dalam dirinya sehingga terwujudnya perilaku syukur dan membuat klien percaya diri dalam bersosialisasi di masyarakat.
3. Perilaku tercela pada manusia pada diri manusia
1.      Penyakit maternalistik
Maternalistik adalah segala sesuatu yang di ukur dengan harta dan uang, penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan perasaan yang menilai bahwa sesuatu itu dapat di beli dengan harta dan munculnya pemikiran bahwa derajad manusia itu di ukur dengan banyaknya harta. Dampak lainnya yang di timbulkan adalah kurangnya hubungan dan sosialisasi dengan teman dan masyarakat karena berfikir bahwa hidup cukup dengan harta.
Untuk menghilangkan penyakit ini seorang harus faham tentang sifat rendah hati atau tawadhu’ dan mengerti apa bahaya yang timbul dari penyakit materalistik ini. Sifat yang tawadhu’ lah sesuai pada diri seseorang karena akan menghindarkan seorang tentang meninggikan dirinya sendiri.
2.      Takabur dan Ujub
Takabur adalah sifat membanggakan diri di banding dan menganggap dirinya lebih baik di bandingkan dengan orang lain.
Ujub adalah suatu sifat membanggakan diri di banding orang lain dan menganggap dirinya lebih suci dan akan selamat sedang orang lain akan celaka.
Dari kedua sifat ini sangat berbahaya apabila di biarkan tumbuh dalam diri seseorang, karena dengan adanya perasaan ini akan mengakibat seseorang mempunyai perasaan bahwa”aku lebih baik dibanding kalian dan kalian tidak pantas berteman denganku”, yang kedua adalah orang yang mempunyai sifat ini akan dijauhi oleh teman maupun masyarakat akibatnya akan mengganggu proses perkembangan seorang remaja dalam bersosialisasi di lingkungan dimasyarakat. Berikutnya adalah orang yang memelihara perilaku ini, orang tersebut dapat mengkafirkan orang lain, jika orang lain kafir maka halal darahnya untuk dibunuh, selain itu orang ini berfikiran bahwa orang lain ahli neraka dan hanya dialah yang ahli surga.

3
Firman Allah QS. Al- Munafiqun ayat lima yang artinya:

Dan apabila dikatakan kepada mereka “marilah beriman, agar Rasulullah memintakan ampun bagimu” mereka membuang muka dan kamu melihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri[2].

Sesungguhnya kita sebagai seorang makhluk yang di ciptakan allah, kita tidak pantas menyombongkan diri karena apa yang allah berikan kepada kita adalah sebuah nikmat yang harus kita syukuri dan bahkan bisa menjadi sesuatu peringatan kepada kita. Dengan pernyataan di atas muncul pertanyaan “ bagaimana seorang konselor data menghilangkan sifat ini  pada seorang klien?”, pertama konselor harus melalukan beberapa tindakan dan penanganan yang berupa pemberian sugesti bahwa manusia itu mempunyai derajad yang sama, yang kedua adalah seorang klien seharusnya dapat memahami apa bahaya yang ditimbulkan apabila mempertahankan penyakit ini, yang ketiga adalah penanaman sifat tawadhu’ dan tafakur pada diri manusia yang harus memikirkan apa yang dimilikinya.[3]
3.      Penyakit was-was
menurut al tutstari perasaan was-was yaitu suatu pemikiran masa lalu baik itu termasuk perilaku baik maupun buruk, sedang menurut para ilmu jiwa suatu perasaan ysng dapat menyelemuti hati. misal perasaan bimbang, galau, bingung, keraguan-raguan dalam melangkah dan ketakutan akan suatu hal.
perasaan was-was dapat terjadi dan timbul dari pemikiran  tentang sesuatu yang belom terjadi bahkan suatu yang tidak mungkin terjadi, faktor yang mempengaruhi lainnya adalah godaan setan agar manusia lupa dengan begit besarnya nikmat allah yang di berikan kepadanya, karena setan tidak akan berhenti menggoda manusia sampai manusia menuju jalan yang keliru.
            sekarang muncul pertanyaan “bagaimana seorang konselor menyembuhkan kliennya yang mempunyai penyakit was-was ini?”  salah satu untuk mengobati penyakit was-was adalah selalu megingat allah atau bisa disebut dengan dzikir, karena dzikir dapat membuat seorang klien mengingat allah swt. sehingga dapat menghilangkan fikirannya tentang sesuatu hal-hal yang di luar dari fikirannya dan agar selalu berfikir positif. tetapi bukan berarti penyakit was-was akan cepat hilang, pwnyakit was-was akan hilang dengan proses panjang dan istiqomah dalam melaksanakan dzikir.


4
            seorang konselor harus selalu bisa memberi pengarahan dan pendampingan kepada kliennya dalam proses penyembuhan, karena apabila penyakit ini dibiarkan terus menerus akan membuat seorang klien kehilangan cara berfikir secara maksimal karena fikirannya selalu di selimuti oleh perasaan cemas dan was-was. seorang konselor harus mampu memberi sugesti terhadap kliennya untuk bisa berfikir positif dalam menghadapi
 setiap permasalahan yang menimpa pada dirinya. selain itu seorang klien harus bisa menerima apa yang terjadi pada mereka dengan rasa ikhlas misalnya seperti target dalam hidup yang belom bisa tercapai.
4.  Penyakit amarah
marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah didalam hati dan untuk mencapai kepuasaan yang diinginkan atau hanya ingin memenuhi nafsu semata. perasaan marah ini bisa di sebabkan oleh perilaku takabur,riya’, dengki, balas dendam dll.
dengan penjelasan di atas muncul pertanyaan “ bagaimana peran konselor dalam mendampingi klien yang mempunyai peenyakit marah seperti ini ?”  konselor selayak harus bisa memberi nasehat kepada seorang klien bahwa perasaan marah itu dapat menghilangkan akal fikiran dan dapat menimbulkan kriminalitas, terbukti jelas bahwa banyak perilaku kriminal yang melakukan tindak kejahatan di sebabkan kemarahan yang menguasai otaknya, sehingga otak tidak dapat mengendalikan amarah itu, kasus yang terjadi berikutnya adalah kasus yang terjadi di lingkungan sekolah yaitu kasus tawuran, perkehalian, dan pembunuhan. memang sangat mengkhawatirkan sekali apabila hal tersebut terjadi pada generasi muda kita yang seharusnya menjadi pelopor untuk gerakan kejalan allah swt. kini harus kehilangan kebahagiaannya.
kini muncul kembali pertanyaan “ bagaimana cara menghilangkan perasaan amarah ini?”  pertama selain fungsi perventif  seorang konselor juga harus melakukan penanganan secara kuratif yaitu dengan cara memberi suatu gambaran kepada klien tentang bahaya dari perilaku amarah tersebut. kedua adalah konselor diharapkan dapat masuk kedalam hati seorang klien sehingga dapat mengingatkan seorang klien tentang keadaan-keadaan yang dialami pada saat berada dan dilanda suatu perasaan marah. ketiga pada saat klien sedang dilanda kemarahan disini bagaimana peran konselor dapat mempengaruhi klien untuk melakukan hal-hal yang bisa bermanfaat. misal membaca al qur’an, berdzikir, puasa, dan segera mengambil air wudhu.

Setelah kita memahami apa itu amarah di bawah ini merupakan cara mengubah amarah menjadi sebuah kesehatan.
a.       Mengambil napas dalam-dalam, dan mengeluarkan secara perlahan.
b.      Atasi ketegangan dengan mengambil nafas perlahan-lahan yang di ikuti dengan istighfar yang dapat membuat otot rileks
c.       Selalu dzikir dan mengingat allah.
d.      Mengehentikan memikirkan yang membuat hati menjadi panas.
e.       Mengambil air wudhu dan beribadah meliputi shalat, baca al quran dll


5
5.    penyakit riya’
            riya’ mempunyai pengertian menampakan sesuatu dalam hati yang bertujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain. dari pengertian sederhana diatas dapat dipaparkan bahwa orang yang melakukan sikap riya’ yaitu orang yang  melakukan dan melaksanakan ibadah atau suatu amalan karena manusia yakni karena ingin mendapat suatu penghargaan berupa pujian, kedudukan,penghargaan dan popularitas bukan karna allah swt. atau bisa dikatakan hanya ingin mengejar kebahagiaan dunia semata.
            dengan ini seorang mukmin harus bisa menghindari perilaku riya’ ini karena riya’ merupakan perbuatan orang kafir dan munafiq  yang dosanya akan sulit di ampuni, riya sendiri juga merupakan salah satu perbuatan syiri maka dari itu riya’ sangat berbahaya.
Dari penjelasan diatas penyakit riya’ sangat berbahaya bagi manusia di bawah ini merupakan terapi penyembuhan penyakit riya’
a.       Berbiasalah diri menyembunyikan suatu amalan.
b.      Mengetahui dan mengingat bahaya riya’
c.       Berdoa kepada allah agar terhindar dari penyakit riya’
d.      Sadar bahwa allah senantiasa mengetahui semua gerak gerik manusia.
e.       Hanyalah allah yang pantas mengganjar amal perbuatan kita.





















6

                                                                                 [4]


f.        
4. Kolaborasi dan aplikasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling islam.
Selain fungsi penyembuhan dalam bimbingan konseling juga terdapat fungsi pencegahan dan fungsi pengembangan, untuk melakukan fungsi pencegahan dan pengembangan seorang konselor harus dapat memberi pemahaman atas sesuatu yang ingin dicegah dan ingin dikembangkan, dalam hal ini adalah bagaimana seorang klien dapat terhindar dari perilaku tercela.
Selaras dengan azas dan prinsip bimbingan konseling islam, yang azas dan prinsip tersebut berlandaskan pada al quran dan al hadist, maka pengembangan kesehatan mental dan perilaku menajdi sebuah target dalam bimbingan konseling islam
Bimbingan  konselingislam adalah suatu kajian ilmu yang tidak bisa  berdiri yang membutuhkan kontribusi oleh ilmu lain, maka dari itu disini kita akan mempelajari tentang aplikasi ilmu tasawuf dalam menegah perilaku tercela. Perilaku ini dapat muncul karena pergaulan antara manusia dan godaan setan. Dibawah ini merupakan penjelasan dan fungsi konselor  dalam meningkatkan kualitas perilaku seorang klien.
a.      Penanaman tauhid yang murni
Artinya, mengakui secra utuh dan sungguh-sungguh bahwa allah itu maha esa dan tidak ada sekutu baginya. Tauhid yang murni akan mengantarkan penganutnya kedalam keyakinan bahwa tidak ada masalah, kejadian, musibah, dan apapun yang menimpa manusia, kecuali atas kuasanya dan hanya Allah lah yang maha kuasa, dia yang maha penyembuh segala gundah gulana, dari penyakit galau, dan manusia tidak boleh bergantung kepada siapa atau apapun kecuali hanya bergantung kepada-Nya. Klien yang berkeyakinan demikian , akan cepat terbebas dari persoalan mental yang membebaninya, terkadang seorang klien akan merasa mempunyai beban yang berat tetapi dengan mempunyai tauhi yang kuat maka keyakinan akan muncul bahwa allah tidak akan menguji makhluknya di batas kekuatan makhluknya sesuai dengan firman Allah QS. Al-Baqoroh 286:

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Sehingga ayat dapat memberi sugesti yang dahsyat kepada klien untuk sanggup menanggung beban yang dialaminya, yang dapat menghindarkan klien pada frustasi dan depresi atas masalah yang dihadapi.

b.      Mengembangkan sikap sabar.
Salah satu sifat yang diajarkan dalam ilmu tasawuf adalah sabar, seseorang akan merasakan makna sabar saat manusia sedang mendapat sebuah cobaan dari allah yang sangat berat dan menghimpitnya. Bila sikap sabar sudah bisa dapat terproses dalam diri klien, maka segala beban akan dapat ditanggungnya tanpa harus strees dan depresi karena klien merasa sudah hidup bersama allah yang maha kuasa.




7
Jika seseorang tabah dalam menghadapi cobaan yang begitu sikap dari Allah, maka ia akan mendapat ribuan kebahagiaan dalam waktu yang panjang

Firman Allah QS. Al-Baqoroh 153;

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.

Dengan adanya ayat ini dapat menguatkan klien karena mereka merasa selalu bersama allah dan tidak sendirian. Keyakinan tersebut dapat mempengaruhi pola berfikir sehingga dapat mengubah mental yang lemah menjadi mental yang kuat,tangguh,pantang mengeluh, dan selalu mencari solusi dari setiap problem atas masalah yang dihadapi.
Selain itu perilaku sabar ini menjawab pertanyaan tentang bagaimana seorang dapat mengindari perilaku amarah, gelisah dan cemas. Karena dengan perilaku ini akan membuat seorang klien menekan darah yang panas dalam hati seseorang sehingga perasaan kesal terhadap orang lain dapat di tekan secara dalam-dalam. Berikutnya adalah seseorang tidak akan cemas dan gelisah karena mempunyai keyakinan bahwa Allah selalu bersamanya.

c.       Mengembangkan perilaku syukur.
Salah satu sumber kegalauan dan kegelisahan adalah kurangnya rasa syukur dalam diri seseorang, karena manusia mempunyai rsa yang tidak puas atas apa yang diberikan Allah kepadanya dan ingin lagi dan lagi. Dia mengembangkan sifat yang ambisius tanpa memperhitungkan kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya. Sikap ini muncul karena manusia lupa mengembangakan sikap syukur  dengan apa yang telah dia miliki, sebaliknya dia selalumerasa kurang. Untuk itu, orientasi ilmu tasawuf dalam bimbingan konseling islam berusaha membawa seorang klien  untuk menyadari bahwa manusia tidak mempunyai daya apa-apa kecuali di beri rahmat illahi. Oleh karena itu ilmu tasawuf yang diterapkan dalam bimbingan konseling ini, agar seorang konselor mampu membawa seorang klien kearah untuk bersyukur atas nikmat yang telah dimilikinya. Apabila sifat ini sudah ternanam pada diri manusia maka manusia tidak akan bersedih berkepanjangan atas apa yang diberikan kepadanya, tapi keyakinan bahwa Allah akan selalu memberi yang apa di butuhkan.
Selain itu diharapkan seorang klien dapat terhindar dari perilaku tamak dan serakah, Karena perilaku ini adalah suatu perilaku yang akan membawa manusia kearah kebobrokan mental dan tidak bersyukur yang mengakibatkan manusia lupa asal usulnya, untuk apa di ciptakan, dan akan lebih mencintai kehidupan duniawi.








8
d.      Menampilkan sikap ikhlas.
Ikhlas terletak pada hati manusia,luar biasa apabila seseorang sudah mempunyai niat ini, karena niat dapat mengikat suatu amal. Orang yang tidak menerapkan sifat ini sangatlah rugi karena apa yang dikerjakan tidak akan berarti lagi.Menerapkan sikap ikhlas tidaklah mudah butuh pelatihan yang terprogram dan berkelanjutan. Seorang klien harus memberi sugesti kepada klien bahwa semua itu berasal dari Allah dan bukan pemberian dari manusia.
Sikap ikhlas akan menjauhkan manusia kedalam sikap pamrih, ingin dihargai, dan dinilai secara materi. Bila seorang klien dapat menjauhi perilaku tersebut dan bisa menanamkan perilaku ikhlas pada dirinya merupakan sebuah sugesti yang luar biasa karena dengan ini seseorang dapat bertindak secara maksimal dengan penuh gairah dalam segala perbuatannya. Dan ini dapat menjadi benteng agar klien dapat mengatasi problem dan kesulitan dalam hidupnya, sehingga menumbuhkan sifat empati sehingga klien mempunyai keinginan untuk selalu berbagi dengan sesame.

e.       Membiasakan untuk selalu berdzikir
Sikap mental yang dapat membuat daya tahan mentalnya yang kokoh dan tahan terhadap segala pengaruh lingkungan adalah bila klien membiasakan selalu ingat kepada allah dan selalu berfikir kepada Allah. Sikap mental ini menjadi  perekat dan sekaligus menjadi sebuah kunci terhadap penerapan sikap mental yang telah terurai di atas. Sikap mental ini akan membuat klien mempunyai jiwa yang selau tenang sesuia Firman Allah QS. Ar- Ra’d ; 28
Ingatlah, hanya mengingat allah lah hati akan mnjadi tentram.
Dengan dzikir , akan membuat selalu ingat kepada Allah, maka klien akan selalu mempunyai sugesti untuk menata pola perilaku yang tenang, suara lembut dan ramah, sehingga potensi yang di milikinya akan terimplementasi secara maksimal. Dan dia menjadi manusia yang banyak manfaat bagi sesama.


“Keikhlasan mempunyai kilauan bagaikan cahaya surga dengan sinarnya meskipun puluhan ribu mata tak mampu melihatnya”


Berdzikirlah agar selalu mendapatkan sebuah cahaya yang menerangi wajah dan jiwamu[5]
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
dengan ini dapat disimpulkan bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mendekatkan kepada allah dan bagaimana cara untuk menyucikan diri kepada allah agar terhindar dari perilaku tercela. bimbingan konseling yaitu bimbingan yang di berikan kepada orang lain atau kelompok yang berupa pencegahan, pemahaman, pengentasan, dan pengembangan agar seseorang maupun kelompok dapat mengarah sesuai dengan tujuan dengan melalui jalan yang benar pula yaitu sesuai dengan tuntunan agama islam.
untuk mencapai kehidupan yang di inginkan sesuai dengaan ajaran islam seorang manusia harus bisa menghindari perilaku-perilaku tercela yang telah disebutkan diatas seperti maternalistik, ujub, takabur, riya, penyakit amarah dan was-was.         diharapkan seorang konselor untuk menyelesaikan masalah ini dapat menerapkan ilmu tasawuf seperti melakukan perilaku terpuji untuk mellawan perilaku tercela dan melakukan penyucian diri dalam rangka pendekataan kepada allah swt. seperti sholat, zakat, puasa, dzikir dan amalan lainnya.

2.      kritik dan Saran
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.      Daftar pustaka
1. Alwan Khoiri dkk. akhlak tasawuf uin sunan kalijaga yogyakarta: 2015 yogyakarta
2. sodik abror, pengantar bimbingan konseling , yogyakarta : 2015
3. khairini makmum, psikologi konseling
4. irawan bambang, menemukan jiwa yang hilang
5. erhamwida, psikologi konseling islam
6. an najjar amir, ilmu jiwa konteporer




10


[1]               Dr. Khoiri Alwan akhklak tasawuf hal 31
                 Drs. Tulus musthofa LC. M. Ag akhlak tasawuf hal 31
                  Drs. Moh. Damami akhlak tasawuf hal 31
                  Drs. Abror Sodik M.Si pengantar bimbingan konseling islam hal 2-3       
Dr. Bambang Irawan menemukan jiwa yang hilang hal 64-65
[3]Dr. Bambang Irawan menemukan jiwa yang hilang 108
Dr. Amir An Najjar ilmu jiwa kontemporer hal 143,145,151
[4] Dr. Bambang Irawan , menemukan jiwa yang hilang hal 87,94-95
Drs. Makmun Khairani M.Pd psikologi konseling nafsu amarah hal 107
erhamwida psikologi konseling islami hal 65-67

[5] Drs. Makmum Khairini, M.Pd psikologi konseling hal 122-125                                                                  9